Kendari – Fisika | Kegiatan seminar magang mahasiswa Program Studi Fisika FMIPA UHO di Stasiun Klimatologi Sulawesi Tenggara diselenggarakan pada Rabu, 10 Desember. Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Stasiun Klimatologi, Aris Yunatas, Ketua Program Studi Fisika, Wa Ode Sukmawati Arsyad, jajaran dosen dan dosen pembimbing, serta pegawai dan fungsional peneliti/pegawai teknis BMKG yang terlibat dalam pembimbingan mahasiswa selama magang. Seminar bertujuan untuk memaparkan capaian pembelajaran, pengalaman lapangan, serta kontribusi mahasiswa dalam mendukung kegiatan operasional dan analisis data di lingkungan BMKG.
Dalam seminar, mahasiswa memaparkan secara runtut kegiatan pengamatan dan pengumpulan data cuaca serta iklim yang mereka lakukan setiap hari. Proses tersebut meliputi pencatatan melalui Lembar Pengamatan Harian, pengisian buku registrasi, hingga penginputan data ke sistem digital BMKG yang terintegrasi secara nasional. Melalui pemaparan ini, mahasiswa menunjukkan pemahaman terhadap alur kerja operasional BMKG, mulai dari pengamatan di lapangan, pencatatan, hingga pengiriman data ke pusat.
Mahasiswa juga menjelaskan dua fokus utama magang, yakni pengamatan synoptik dan agroklimat. Pada pengamatan synoptik, mereka mengamati dan mencatat beberapa parameter penting seperti curah hujan, suhu udara, kelembaban, tekanan udara, arah dan kecepatan angin, penyinaran matahari, serta fenomena cuaca lainnya yang relevan untuk prakiraan cuaca harian. Sementara itu, pada pengamatan agroklimat, mahasiswa menyoroti parameter yang berpengaruh terhadap sektor pertanian, seperti curah hujan efektif, intensitas penyinaran matahari, evaporasi, dan tinggi muka air tanah, yang berkaitan dengan ketersediaan air bagi tanaman.
Pemaparan turut menampilkan dokumentasi foto dan video penggunaan berbagai alat pengamatan, seperti Campbell–Stokes untuk mengukur lama penyinaran matahari, barometer untuk tekanan udara, actinograph untuk radiasi matahari, anemometer untuk kecepatan angin, lysimeter untuk pengukuran evaporasi, serta Automatic Weather Station (AWS) untuk pengamatan cuaca otomatis. Melalui demonstrasi tersebut, mahasiswa menunjukkan kemampuan mengoperasikan instrumen, melakukan kalibrasi sederhana, dan memastikan kualitas data yang terekam.
Pada bagian analisis data, mahasiswa mempresentasikan proses verifikasi, penyaringan, pengelompokan, serta perhitungan data dari berbagai instrumen seperti Automatic Rain Gauge (ARG), AWS, dan Agro Automatic Weather Station (AAWS). Mereka menjelaskan langkah-langkah untuk mengidentifikasi data outlier, mengatasi data hilang, dan menyusun rangkaian data harian, dasarian, dan bulanan. Selain itu, disampaikan pula analisis iklim mikro pada ketinggian 4, 7, dan 10 meter yang memberikan gambaran mengenai variasi suhu, kelembaban, dan angin di dekat permukaan tanah, yang bermanfaat untuk kajian budidaya pertanian dan kenyamanan termal.
Sesi tanya jawab berlangsung aktif dan konstruktif. Dosen, pembimbing BMKG, dan peserta lainnya memberikan pertanyaan serta masukan terkait metodologi pengamatan, teknik analisis data, interpretasi hasil, hingga peluang pengembangan penelitian lanjutan berbasis data BMKG. Diskusi ini tidak hanya menguji pemahaman mahasiswa, tetapi juga memperkaya wawasan mereka mengenai aplikasi praktis ilmu yang diperoleh di bangku kuliah.
Acara ditutup dengan prosesi penarikan mahasiswa oleh pihak kampus kepada Stasiun Klimatologi BMKG, yang ditandai dengan penyerahan cendera mata dan foto bersama. Kegiatan ini menegaskan komitmen dan kolaborasi berkelanjutan antara FMIPA UHO dan BMKG dalam penguatan kompetensi mahasiswa, khususnya dalam bidang instrumentasi, pengamatan, dan analisis data cuaca dan iklim. Kolaborasi ini diharapkan terus berkembang melalui program magang, penelitian bersama, serta pengembangan kurikulum yang selaras dengan kebutuhan dunia kerja dan layanan informasi iklim di Indonesia.
