Waukuni, Muna Barat — FMIPA kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di tingkat desa. Bertempat di Desa Waukuni, Kecamatan Sawerigadi, Kabupaten Muna Barat, FMIPA UHO menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Pembuatan Komposter dan Pupuk Cair Organik sebagai bagian dari program Desa Binaan UHO.
Kegiatan yang berbentuk pelatihan diikuti oleh sekitar 40 peserta yang terdiri atas perangkat desa, tokoh masyarakat, serta para petani. Pelaksanaan kegiatan berlangsung dengan penuh antusiasme dan semangat kolaboratif antara akademisi dan masyarakat.

Kepala Desa Waukuni, Bapak Ali Sabar, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada UHO atas kontribusi nyata bagi kemajuan desa.
“Kami berterima kasih yang sebesar-besarnya kepada UHO, khususnya FMIPA, karena telah menjadikan Desa Waukuni sebagai desa binaan. Manfaatnya benar-benar kami rasakan, terutama bagi masyarakat petani,” ungkapnya.
Sementara itu, mewakili Tim Dosen, Prof. Dr. Ida Usman, M.Si, yang juga merupakan Wakil Rektor II UHO dalam pemaparannya menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk edukasi dan pendampingan kepada masyarakat dalam mengolah limbah organik menjadi produk bermanfaat.
“Melalui kegiatan ini, masyarakat memperoleh pengetahuan dalam mengubah sampah organik menjadi komposter dan pupuk cair organik. Selain dapat mengurangi biaya pertanian, hasil panen pun akan lebih sehat dan ramah lingkungan,” jelas Prof. Ida Usman.
Selanjutnya, Dekan FMIPA UHO, Prof. Dr. Mukhsar, M.Si, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata kontribusi perguruan tinggi dalam mendukung kesejahteraan masyarakat.

“Kami berharap pelatihan ini memberikan dampak positif bagi masyarakat, khususnya di Desa Waukuni, dan memberi manfaat jangka panjang,” ujarnya.
Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen FMIPA untuk terus mendorong penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna di tengah masyarakat. Melalui program desa binaan, FMIPA berupaya mewujudkan sinergi antara akademisi, pemerintah desa, dan masyarakat, menuju terwujudnya desa mandiri dan berdaya saing di bidang pertanian organik.
Credit by. Muh. Faksi